Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 22:29:08【Sehat】499 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(2)
Artikel Terkait
- UI gelar sarasehan nasional bahas lingkungan dan kesehatan
- Penjualan bebas bea di pulau resor China naik selama libur Pekan Emas
- Mendagri ingatkan pemda efisiensikan belanja birokrasi
- Kadin Jatim tingkatkan profesionalisme tenaga SPPG dengan pelatihan
- Menkopolhukam serahkan tali asih ke tokoh masyarakat di Jayapura
- Enam warisan budaya Jepara lolos sidang WBTb Indonesia 2025
- Rayakan 80 tahun perangi kelaparan, FAO gelar pameran global di Roma
- Enam warisan budaya Jepara lolos sidang WBTb Indonesia 2025
- BPS: Implementasi program MBG topang kinerja ekonomi triwulan III
- UNICEF desak semua perbatasan ke Gaza dibuka
Resep Populer
Rekomendasi

Jepang lanjutkan ekspor makanan laut ke China setelah larangan dicabut

UNICEF desak semua perbatasan ke Gaza dibuka

CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes

Perputaran ekonomi dari Makan Bergizi Gratis

BI Jatim: Penguatan investasi manufaktur kunci pertumbuhan ekonomi

Mentan programkan hilirisasi kelapa, ngak ada lagi ekspor gelondongan

SPPG Jatijajar jadi model dapur MBG inklusif dan peduli lingkungan

Galon polikarbonat ngak menyebabkan gangguan kehamilan dan diabetes